Sulawesi memiliki keanekaragaman hayati yang membludak. letak pulau Sulawesi yang dimana berada antara benua Australia dan Asia menjadikan pulau ini 'antik'. banyak binatang yang terjebak dan tertinggal ketika terjadi pencairan es dimasa lampau dan memisahkan kedua benua tersebut yang dulunya bersatu.
di dasar laut banyak terdapat hewan yang beranekaragam di Sulawesi diantaranya ikan purba dan berbagai 'tiny things' di Pulau Lembeh. di daratpun tidak kalah banyaknya hewan endemik sulawesi diantaranya, tarsius spectrum, kuskus, berbagai kelelawar hingga Anoa. di kesempatan ini penulis memposting tentang hewan Anoa yng satu ini. berikut yang ditemukan di Internet:
(menurut wikipedia.com) Anoa adalah hewan khas Sulawesi. walaupun katanya khas Sulawesi dan hanya terdapat disini, akan tetapi penulis yang telah berkepala dua tidak pernah melihat ataupun mendengar kalau hewan anoa ini pernah ditangkap oleh masyarakat setempat. dan oleh karena itu maka dapat dikatakan bahwa jenisnya telah berkurang secara drastis. dan perlu diketahui bahwa
Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan kerbau dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun.
Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle's Anoa. Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines.
menurut kidnesia.com bahwa Sejak tahun 1960-an Anoa berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5 ribu ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. Oleh karena itu, Anoa menjadi salah satu jenis satwa yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia.
menurut ksdasulsel.org bahwa Anoa, sejenis sapi kerdil yang hidup di hutan tropis Sulawesi. Anoa memiliki nama yang berbeda sesuai dengan etnis yang ada. Di Minahasa dan sekitarnya anoa disebut Buulu Tutu, Bandogo Tutu dan di Gorontalo disebut Sapi Utan, Dangko atau Langkau. Di bagian tengah Sulawesi Suku Kaili menyebutnya Nuua dan di Dampelas disebut Baulu. Etnis Kulawi di dataran tinggi Sulawesi Tengah menamainya Lupu, di Buol Toli-Toli anoa dinamai Bukuya. Di bagian tenggara Sulawesi, dalam bahasa daerah Tolaki, anoa dikenal dengan nama Kadue. Di daerah Malili termasuk sekitar Danau Matano penduduk menyebut anoa dengan nama Anuang. Dalam bahasa Indonesia, satwa ini dikenal dengan nama anoa, namun ada juga yang menyebutnya sapi hutan atau sapi cebol (Mustari, 2003).
MORFOLOGI dari Anoa
Anoa adalah hewan berkuku genap, bentuk kepala menyerupai kepala sapi, tanduk mengarah ke belakang. Tinggi badan berkisar 69 cm sampai 106 cm. Saat ini, ada dua jenis anoa (Bubalus spp.) yang kita kenal, yakni Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) dan Anoa gunung (Bubalus quarlesi). Anoa dataran rendah memiliki warna putih di bagian metacarpal, panjang ekor mencapai lutut, rambut lebih jarang pada individu dewasa, potongan melintang pangkal tanduk ‘triangular atau bersegi tiga’ dan terdapat ‘wrinkled’ atau berupa spiral pada bagian dasar sampai pertengahan panjang tanduk, panjang tanduk 27,1-37,3 cm pada anoa jantan dan 183-260 mm pada anoa betina; panjang tengkorak 29,8-32,2 cm pada jantan dan 290-300 mm pada betina.
Anoa gunung memiliki warna tungkai sama dengan warna badan, ekor pendek, tidak mencapai lutut, potongan melingkar pangkal ekor bulat, tidak ada ‘wrinkled’ atau garis-garis cincin pada setengah panjang tanduk, panjang tanduk berkisar 14,6-19,9 cm, dan panjang tengkorak 24,4-29 cm. Anoa gunung memiliki rambut warna coklat cerah, terdapat bercak putih kecil di bagian atas kuku, rambut panjang, lembut dan menyerupai wool, ekor pendek, sekitar 18 cm, jarang mencapai lebih dari setengah panjang pangkal ekor ke lutut belakang, bagian dalam telinga berwarna coklat tua. Tinggi bahu 63 cm, dan panjang tanduk 15-25 cm.
pesan : janganlah hanya karna keegoisan sehingga kita membunuh hewan langka,., jagalah mereka supaya dikemudian hari tetap lestari untuk generasi kita selanjutnya,., ok
Anoa Pegunungan
Anoa yang amper sama deng kerbau ,.,
Post a Comment
thanks so baca,. tertarik? kase komen dang,.